Tekno  

10 Ransomware Paling Berbahaya di Dunia, Awas Data Langsung Lenyap!

Apakah kalian pernah penasaran atau kepo, apa saja sih ransomware paling berbahaya di dunia? Hal ini didasari betapa banyaknya serangan ransomware yang kini menjadi salah satu ancaman siber paling menakutkan yang dapat menimpa individu maupun organisasi. Gak hanya kehilangan data, korban juga bisa terkena modus penipuan.

Namun, apa-apa saja ransomware yang dicap paling berbahaya di dunia? Yuk, langsung saja kita bahas di artikel ini!

Inilah Ransomware Paling Berbahaya di Dunia

Memangnya ada sebanyak apa sih ransomware yang paling berbahaya?

Buat kalian yang penasaran apa-apa saja ransomware paling berbahaya di dunia, yuk langsung saja kepoin artikel satu ini sampai tuntas.

1. CryptoLocker (2013)

Ransomware Cryptolocker

CryptoLocker adalah salah satu ransomware pertama yang menyebar secara luas dan menandai awal dari era modern serangan ransomware. Ransomware ini pertama kali muncul pada tahun 2013 dan dengan cepat menjadi ancaman besar bagi pengguna komputer di seluruh dunia.

Selama masa aktifnya, ransomware ini berhasil menginfeksi ratusan ribu komputer dan menghasilkan jutaan dolar bagi pelaku. Serangan ini juga memicu gelombang baru ransomware dengan taktik dan metode serangan yang lebih canggih.

2. Locky (2016)

Ransomware Locky

Locky adalah ransomware lain yang muncul pada tahun 2016 dan dengan cepat menjadi salah satu ransomware paling terkenal pada masanya. Ransomware ini dinamai berdasarkan ekstensi file “.locky” yang digunakan untuk file yang dienkripsi.

Hebatnya, ransomware ini menyebar dengan sangat cepat dan menginfeksi jutaan komputer di seluruh dunia, termasuk rumah sakit, perusahaan, dan individu. Serangan ini berhasil menyebabkan kerugian finansial dalam jumlah masif dan seolah memamerkan betapa efektifnya serangan phishing dalam menyebarkan malware.

3. Cerber (2016)

Ransomware Cerber

Muncul pada tahun 2016 dan dikenal karena taktik penyebarannya yang canggih serta model RaaS yang menguntungkan. Ransomware ini juga menggunakan metode enkripsi yang kuat dan tergolong sulit untuk dipecahkan di masanya.

Tak hanya itu, ransomware ini juga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi banyak organisasi dan pengguna individu. Model RaaS yang digunakan oleh ransomware ini memungkinkan banyak afiliasi untuk menggunakan ransomware ini, memperluas jangkauan serangannya dan menghasilkan lebih banyak uang bagi pelaku.

4. Dharma (2016)

Ransomware Dharma Crysis

Dharma, juga dikenal sebagai CrySiS, adalah ransomware yang mulai muncul pada tahun 2016 dan diketahui masih terus berkembang sampai artikel ini dibuat. Ransomware ini dikenal karena menyebar melalui Remote Desktop Protocol (RDP) yang tidak aman dan email phishing.

CrySis telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi banyak organisasi dan pengguna individu. Ransomware ini terus diperbarui dan dikembangkan sosok jahat di baliknya, membuat malware ini menjadi sulit untuk diberantas dan terus menjadi ancaman serius bagi keamanan siber.

5. WannaCry (2017)

Ransomware Wannacry

Pada bulan Mei 2017, dunia dikejutkan oleh serangan ransomware yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Ransomware ini manfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows yang dikenal sebagai EternalBlue, yang awalnya ditemukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang bocor oleh kelompok peretas Shadow Brokers.

Serangan ini menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar dan mengganggu operasi penting di berbagai sektor. Banyak organisasi, termasuk rumah sakit besar terpaksa membayar tebusan karena tidak memiliki cadangan data yang memadai.

6. NotPetya (2017)

Ransomware Notpetya

Hanya sebulan setelah serangan ransomware lainnya, dunia kembali diguncang oleh ransomware NotPetya. Meskipun awalnya tampak seperti varian dari ransomware Petya, ransomware ini ternyata lebih merusak dan dirancang untuk menghancurkan data daripada meminta tebusan.

Ransomware ini juga menyebabkan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai miliaran dolar, mempengaruhi perusahaan besar seperti Maersk, Merck, dan FedEx. Serangan ini juga disebut telah melumpuhkan operasi kritis di berbagai negara.

7. Ryuk (2018)

Ransomware Ryuk

Bisa dbilang, ransomware ini adalah salah satu ransomware paling canggih yang mulai muncul pada tahun 2018. Ransomware ini dikenal karena menargetkan perusahaan besar dan lembaga pemerintah dengan permintaan tebusan yang sangat tinggi.

Ransomware ini diketahui telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi banyak organisasi, termasuk rumah sakit, perusahaan teknologi, dan lembaga pemerintah. Beberapa korban terpaksa membayar tebusan untuk memulihkan data mereka, meskipun ada risiko bahwa pembayaran tersebut tidak akan menjadi jaminan.

8. GandCrab (2018)

Ransomware Gandcrab

GandCrab adalah ransomware yang muncul pada awal tahun 2018 dan dengan cepat menjadi salah satu ransomware paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku di balik ransomware ini juga diketahui terus-menerus memperbarui dan meningkatkan ransomware ini agar tak bisa terdeteksi.

Selain itu, ransomware ini diketahui telah menginfeksi ratusan ribu komputer dan menghasilkan jutaan dolar bagi pelaku dan sosok jahat di baliknya. Tak hanya itu, ransomware ini juga dikenal karena taktik inovatifnya dan kemampuan pelaku untuk meminimalisir pendeteksian oleh ahli di bidang keamanan siber.

9. Sodinokibi (2019)

Ransomware Sodinokini Evilr

Sodinokibi, juga dikenal sebagai REvil, adalah ransomware yang pertama kali muncul pada tahun 2019 dan dengan cepat menjadi salah satu ransomware paling canggih dan berbahaya. Ransomware ini dikenal karena menargetkan perusahaan besar dan menggunakan taktik pemerasan ganda.

Ransomware ini telah menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar bagi banyak perusahaan besar, termasuk perusahaan keuangan, layanan kesehatan, dan manufaktur. Taktik pemerasan ganda yang digunakan oleh pelaku telah membuat ransomware ini menjadi ancaman yang sangat serius bagi organisasi di seluruh dunia.

10. Maze (2019)

Ransomware Maze

Maze adalah ransomware yang pertama kali muncul pada tahun 2019 dan dikenal karena memelopori taktik pemerasan ganda yang kemudian diadopsi oleh banyak kelompok ransomware lainnya. Ransomware ini menargetkan perusahaan besar dan organisasi pemerintah.

Taktik pemerasan ganda yang digunakan oleh ransomware ini telah menginspirasi banyak kelompok ransomware lainnya, membuatnya menjadi salah satu ransomware paling berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir.

Jadi, itulah dia beberapa ransomware paling berbahya di dunia, menjadikan ransomware salah satu ancaman paling menakutkan di dunia digital. Dari WannaCry sampai dengan Maze, masing-masing ransomware memiliki cara kerja yang berbeda, namun semuanya menyebabkan kerugian yang tak terkira bagi sang korban.

Jadi, dari sini kita dapat belajar bahwa penting bagi kita untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri kita dari serangan ransomware.

Mulai dari lakukan backup data secara teratur, memperbarui perangkat lunak, dan mengedukasi diri kita tentang ancaman siber yang terus berkembang. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari serangan ransomware yang mungkin terjadi di masa mendatang.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.