BEIJING – Pendiri lalu ketua pembuat penyimpan daya kendaraan listrik terbesar di dunia, CATL, Robin Zeng, mendesak pembuat kendaraan listrik China serta produsen komponen mobil untuk menghentikan pertempuran biaya yang telah dilakukan melanda sektor ini.
Dia menyarankan perusahaan untuk fokus pada keandalan komoditas mereka.
Berbicara pada Pertemuan Tahunan New Champions ke-15, Summer Davos, Zeng terlibat juga di peringatan tegas baru-baru ini bahwa persaingan tarif yang dimaksud ketat seperti itu dapat berdampak pada keselamatan, dan juga keuntungan.
“Persaingan pada lapangan usaha [EV] harus mengadu pemain satu mirip lain pada hal teknologi, nilai jangka panjang, keberlanjutan juga keselamatan dan juga keandalan,” katanya seperti dilansir dari SCMP, Kamis (27/6/2024).
“Persaingan harga jual yang muncul satu kali semata bukan diinginkan. Bagaimanapun, ini adalah perlombaan sepanjang siklus hidup produk.” beliau menambahkan.
Zeng, adalah individu pemimpin bidang usaha berpengaruh yang digunakan menyalahkan persaingan ketat dalam bidang kendaraan listrik Tiongkok, yang digunakan ketika ini berubah jadi salah satu katalis di perekonomian Tiongkok.
Di berada dalam meningkatnya perasaan khawatir melawan penurunan nilai yang tersebut berkelanjutan, hal ini dapat menjerat perusahaan seperti BYD, yang mana merupakan produsen kendaraan listrik terlaris.
Pada bulan April, Goldman Sachs memperkirakan pada laporan penelitiannya bahwa jikalau BYD kembali memotong biaya setiap kendaraan sebesar US$1.418, profitabilitas lapangan usaha kendaraan listrik secara keseluruhan di negara yang disebutkan akan berubah menjadi negatif pada tahun 2024.
Pekan lalu, David Xu Daquan, presiden Bosch China, mengutarakan terhadap wartawan pada jumpa pers bahwa meningkatnya pertempuran tarif tidaklah hanya sekali akan mempengaruhi keuntungan produsen mobil China tetapi juga mempengaruhi kedudukan merekan sebagai pemimpin sektor global.
Artikel ini disadur dari CATL Minta Produsen Otomotif China Hentikan Perang Harga