Admin

Mencari lahan yang layak untuk dijadikan proyek properti merupakan langkah awal yang krusial dalam perjalanan seorang pengembang.

Karena jika sudah dapat lahan yang layak, baik dari sisi market, fisik dan legalitas maka perjalanan proyek selanjutnya bisa lebih mudah menuju kesuksesan. Sukses terjual tentu saja.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana menemukan lahan yang layak itu? Dari mana sumbernya?

Jika dirimu punya uang untuk membeli tanah maka hal ini amat mudah dilakukan, cari saja di portal jual beli properti maka dirimu akan menemukan ribuan tanah yang sedang dijual. Mulai dari harga murah sampai dengan harga yang amat tinggi. Lokasi di pelosok sampai dengan lokasi premium.

Cara lainnya adalah dengan cara menghubungi agen properti di daerah lokasi incaran. Misalnya dirimu ingin membangun proyek di area Bandung maka hubungi semua agen properti yang beroperasi di Bandung area maka dirimu akan menemukan banyak sekali properti yang sedang dijual. Pilih saja sesuai kriteria. Done!

Pertanyaannya adalah bagaimana jika dirimu tidak punya uang untuk membeli tanah? Sedangkan cita-cita sudah tertancap di dalam hati ingin menjadi developer properti.

Jika kondisimu seperti itu, ada langkah-langkah yang bisa dirimu praktekkan untuk menjadi pengembang properti.

 

Cari lahan milik orang-orang terdekat, misalnya orang tua, kakak, adik, saudara-saudara dekat. 

Jika ada salah satu orang lingkaran terdekat ini yang memiliki lahan maka langkahmu untuk negosiasi lebih mudah. Karena orang-orang tersebut adalah orang-orang yang percaya padamu. Tapi dengan syarat dirimu belum pernah bikin catatan jelek dengan mereka.

Misalnya dulu pernah minjem duit sama mereka sampai sekarang belum dibayar. Dulu pernah bikin bisnis tapi gagal dan dirimu susah ditemui. Jika ini terjadi maka dirimu akan kesulitan mengajak mereka lagi untuk kembali berbisnis. Itulah kiamat kecil untukmu. Hehehe.

Jika dirimu adalah orang yang terpercaya maka kemungkinan tanah milik mereka akan diberikan padamu untuk dibangun proyek. Asal proposalmu adil dan menguntungkan bagi mereka. Apalagi dirimu mem-branding dirimu sebagai seorang developer properti jempolan. 😀

Orang lain yang memiliki hubungan baik denganmu adalah teman-teman dekat, seperti teman semasa sekolah dari TK, sampai kuliah. Lebih dekat lagi adalah teman sama-sama nge-kos ketika sekolah dan kuliah dulu.

Karena walaupun asal daerah berbeda tetapi pernah sama-sama kos bareng biasanya kekerabatan lebih dekat bahkan kata orang mungkin saja hubunganmu dengan teman yang sama ngekos itu lebih dekat dibanding saudara sendiri.

Mereka inilah yang bisa dirimu jadikan sebagai sumber untuk mendapatkan lahan untuk dijadikan proyek properti, dengan catatan mereka memang punya lahan tentu saja.

Tujuannya adalah supaya pembayaran lahan bisa dinegosiasikan tidak dibayar di depan. Mungkin saja pembayaran lahan dengan cara bertahap dengan tahapan tertentu. Dengan demikian kondisimu yang tidak punya uang untuk membeli tanah bisa teratasi karena tanah sudah tidak perlu beli.

Jika tanah untuk proyek tidak perlu dibeli maka kebutuhan modal awal proyek menjadi lebih kecil karena kebutuhan modal untuk tanah sekurangnya tigapuluh persen dari biaya proyek.

Ketika tanah sudah tidak perlu lagi dibeli pekerjaan rumahmu selanjutnya lebih enteng, hanya perlu memikirkan biaya untuk persiapan lahan, legalitas dan biaya lainnya.

Sumber dana untuk pekerjaan-pekerjaan ini bisa lebih mudah didapat, bisa dari investor, dari konsumen atau minjem dari manapun yang bersedia meberikan pinjaman.

Kenapa saya katakan ini lebih mudah? Karena jumlah kebutuhan untuk biaya ini tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan mencari investor untuk membeli tanah. Biaya ini bisa dirimu dapatkan dari orang sekitarmu lainnya.

Maksudnya, jika tanahnya adalah tanah punya orang tua, maka terbuka kemungkinan dirimu menawarkan investasi kepada teman-teman dekat.

Mereka tentu tidak khawatir proyek tidak jalan karena tanah sudah pasti aman karena milik orang tua sendiri.

 

Cari tanah dari broker

Jika langkahmu berat untuk mendapatkan tanah milik orang-orang terdekat, maka langkah selanjutnya adalah dengan cara mencari tanah melalui broker, atau makelar tanah.

Broker ini adalah yang dinamakan broker tradisional (BT), ada juga yang dinamakan broker profesional. Broker tradisional lebih luwes gerakannya. Infonya mungkin lebih banyak dibandingkan info tanah dari broker profesional. Hanya saja jika mendapatkan info lahan dijual dari BT ini, kita musti melakukan cek dan ricek lebih teliti. Langkah pertama kita ya memastikan kevalidan informasi tentang tanah tersebut.

Karena seorang BT biasanya tidak terlalu menguasai masalah legalitas lahan karena yang menjadi BT ini rata-rata orang biasa yang ingin mendapatkan komisi. Beda dengan broker profesional, apalagi yang tergabung dalam agensi marketing mainstream semacam Era, Raywhite, Harcourts, Century21, dan lain-lain. Mereka sudah dibekali pengetahuan tentang legalitas properti.

Seorang broker profesional ketika memasarkan properti harus sudah memastikan keabsahan legalitas terlebih dahulu karena mereka punya standard operating procedure (SOP) sendiri dalam bekerja.

Tetapi ada juga keuntungan jika menggunakan BT ini, mereka umumnya bersedia mengajukan penawaran sesuai dengan skema kita, terutama tentang pengajuan pembayaran secara bertahap kepada pemilik lahan. Karena pada umumnya para makelar tanah di suatu lokasi kenal dengan pemilik lahan.

Inilah poin pentingnya jika dirimu tidak punya uang yang cukup untuk membeli tanah; minta broker mengajukan penawaran cara bayar kepada pemilik lahan sehingga kita tidak perlu membayar tanah secara tunai di depan.

Lain halnya dengan agen properti profesional mereka biasanya menginginkan pembayaran secara tunai karena pembayaran komisi untuk mereka harus dibayar begitu terjadi transaksi.

 

Sumber : https://asriman.com/bagaimana-mencari-lahan-untuk-dijadikan-proyek-properti-jika-dirimu-tidak-punya-uang/

Respon Anda
Respon Anda