Terima kasih sdh berkunjung di situs Broperty
Saat ini, ada yg salah dgn proses jual beli properti di Indonesia. Dimana prinsip jual beli adalah adanya proses pertukaran antara uang dgn properti yg dijanjikan. Masalah sekarang yg sering timbul adalah dikarenakan harga properti yg cenderung mahal. Dimana utk pembayaranny sering memakai proses kredit
Disinilah masalahnya terjadi, dimana pembeli sdh menyerahkan uang sesuai dgn harga rumah. Namun belum ada kepastian kpn akan menerima hak nya (baik itu sertifikat, bangunan, fasum dll)
Beberapa faktor diatas tsb seperti track record proyek sebelumnya, pengalaman buyernya, perijinan & legalitas Developer dll bukanlah jaminan kalau anda pasti akan mendapatkan properti sesuai dgn apa yg dijanjikan Developer nya.
Saran Broperty cukup sederhana, pastikan sertifikat tdk dipegang oleh Developer - dgn alasan apapun juga. Kalau Developer beralasan sertifikat msh dlm proses, entah itu di BPN atau yg lain. Pastikan bahwa yg mengurus & menyimpan sertifikat tsb adalah Notaris ........ bukan Developer. Kalau sertifikat tsb msh dipegang oleh Developer, maka ada resiko berpotensi diselewengkan oleh Developer nya. Tapi kalau Notaris beda, dia adalah pihak Netral Krn itu kepentingan dan hak pembeli dlm mendapatkan sertifikat tsb ......... akan dijaga amanatnya oleh Notaris yg bersangkutan.
Selain itu pastikan harga sdh lunas terbayar hanya jika Developer juga sdh menepati hal yg telah dijanjikan nya. Baik itu kualitas bangunan, ketersediaan fasum, serah terima sertifikat dll. Jangan sampai pembeli sdh lunas membayar, tapi hal diatas tsb msh rancu belum diselesaikan oleh Developer nya.
Pengalaman Broperty, hal diatas tsb sulit utk dipenuhi hampir oleh semua Developer di Indonesia. Hal ini dikarenakan memang ada yg salah dgn sistem jual beli di Indonesia. Jadi kalau Broperty berpikir realistis dgn kenyataan yg ada sekarang. Developer diatas tsb masih lebih baik dan kemungkinan besar akan amanah. Tapi resiko tetap akan ada. Krn bagaimana pun di dunia properti Indonesia sekarang, posisi konsumen sangat rentan
Bahkan kalau ibu baca berita sekarang, banyak Developer yg digugat pailit oleh kreditur nya. Padahal itu sdh banyak proyeknya yg sold out & berhasil bangun. Tapi resiko pembeli yg sdh lunas tetap ada, ya krn ternyata sertifikat msh dipegang Developer nya dgn alasan msh diproses (Entah apa yg diproses Broperty kurang tahu)
Padahal dlm transaksi jual beli yg normal, begitu pembeli lunas membayar dia berhak mendapatkan barang yg dibeli. Tapi tdk di dunia properti. Krn seringkali pembeli lunas ternyata belum mendapatkan sertifikat nya dgn alasan msh diproses di BPN atau yg lainnya. Inilah yg sangat beresiko buat user krm sertifikat tsb rawan diselewengkan oleh Developer nya
Jika berkenan, Broperty juga menyediakan pendampingan bagi pembeli agar transaksi nya bisa berjalan aman. Semuanya gratis - free tdk ada biaya Trims