BEKASI – Industri otomotif dihadapkan dengan prospek kenaikan pajak pada tahun depan. otoritas telah terjadi memutuskan kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) berubah jadi 12 persen kemudian opsen pajak yang tersebut dapat menimbulkan nilai tukar kendaraan naik.
Sebagai informasi, opsen pajak menyangkut Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Angkanya ditetapkan oleh pemerintah tempat sesuai kebijakan masing-masing.
Regulasi opsen pajak diatur di Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan pemerintahan Pusat lalu otoritas Daerah (HKPD) yang digunakan telah terjadi disahkan pada 5 Januari 2022 dan juga berlaku tiga tahun kemudian atau berlaku 5 Januari 2025 nanti. Dalam pasal 83 disebutkan tarif opsen PKB lalu BBNKB dikenakan sebesar 66 persen.
PT Astra Honda Motor (AHM) belum mengetahui apakah seluruh sepeda gowes motor yang digunakan dipasarkannya dalam Negara Indonesia akan terkena imbas PPN 12 persen. Tapi, dipastikan seluruh motornya akan terdampak dari kenaikan opsen pajak.
“Itu tergantung model by model, kalau simulasi saya dengan bilangan bulat normal, nanti area per area sanggup lain, Pemda ada yang dimaksud bisa jadi lebih lanjut lebih tinggi lalu rendah. Itu (kenaikan) bisa jadi Mata Uang Rupiah 700 ribu sampai Mata Uang Rupiah 2 juta,” kata Direktur Pemasaran PT AHM Octavianus Dwi Putro, di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.
Octa mengungkapkan besaran dasar pengenaan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan juga NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) dari per individu pemerintah daerah.
“Opsen itu peraturan per individu daerah, merek punya kewenangan untuk menjalankan keuangan. Baik mereka menggunakan anggaran untuk perkembangan ataupun pemungutan pajak,” ujarnya.
“Tentu opsen ini kalau sampai dinaikkan, dampaknya sangat signifikan, jadi sangat memberatkan buat masyarakat, buat konsumen, buat bidang ini juga terdampak,” lanjut Octa.
Octa mengungkapkan bahwa yang tersebut akan terdampak tidak cuma sektor otomotif, tapi juga lapangan usaha pendukungnya. Hal ini yang dimaksud memberikan dampak besar untuk rakyat dikarenakan nilai spare part dikhawatirkan akan alami kenaikan.
“Tapi kembali yang tersebut terdampak ini bukan cuma bidang kendaraan beroda dua motor, termasuk komponen, diantaranya lembaga pembiayaan, jadi rantai bidang usaha sepeda gowes motor ini akan terdampak, kalau sampai opsen diberlakukan,” tuturnya.
Artikel ini disadur dari Harga Motor Honda Bakal Naik Rp700 Ribu sampai Rp2 Juta? Ini Penyebabnya