Hyundai: Kami Dukung Insentif Mobil Hybrid, Asal

JAKARTA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyatakan dukungannya terhadap wacana pemerintah untuk memberikan insentif bagi mobil hybrid. Namun, mereka menekankan pentingnya aturan yang tersebut jelas lalu transparan agar tak merugikan produsen mobil listrik murni.

Kepastian Regulasi Jadi Kunci

Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Franciscus Soerjopranoto, mengungkapkan bahwa calon konsumen ketika ini membutuhkan kepastian regulasi terkait insentif kendaraan listrik. Ketidakjelasan ini menyebabkan konsumen menunda pembelian, yang berdampak pada penurunan nomor jualan dalam awal tahun.

“Kalau memang sebenarnya ada peraturan payung hukumnya, Perpres Nomor 55 Tahun 2019 yang mana diperbarui 79 Tahun 2023, itu harusnya secepatnya ada turunannya, apakah itu mobil listrik CKD, mobil listrik CBU, atau hybrid, sehingga kondisinya gak wait and see,” ujar Frans ketika berkunjung ke Gedung iNews Tower, DKI Jakarta Pusat.

Pelajaran dari Kesuksesan LCGC

Frans menjelaskan bahwa lapangan usaha otomotif Indonesi pernah mengalami peningkatan signifikan sewaktu pemerintah mengeluarkan aturan Low Cost Green Car (LCGC). Aturan ini berhasil mendebarkan minat penduduk untuk membeli kendaraan, sehingga nomor pemasaran meningkat pesat.

Menurutnya, regulasi kendaraan listrik bisa saja berubah menjadi peluang mirip seperti LCGC, asalkan turunannya jelas juga memberikan pilihan bagi produsen untuk memasarkan bervariasi jenis kendaraan listrik, diantaranya mobil hybrid juga mobil listrik murni.

Harapan Hyundai terhadap Regulasi Kendaraan Listrik

Hyundai berharap regulasi kendaraan listrik yang tersebut dikeluarkan pemerintah dapat mengupayakan perkembangan bidang otomotif juga meningkatkan pelanggan mobil listrik di dalam Indonesia. Namun, merekan menekankan pentingnya aturan yang tersebut adil juga bukan merugikan produsen mobil listrik murni.

“Jadi harapan kita sebetulnya, kita sanggup menggalakkan lapangan usaha ini supaya mampu lebih tinggi baik lagi. Menurut saya, Perpres yang tersebut dibuat pemerintah harusnya berubah jadi kesempatan seperti LCGC. Perpres itu ada bisa saja buat market naik jadi 1 juta. Tapi kan Perpres ini bukannya naik malah stagnan, malah cenderung menurun,”tuturFrans.

Artikel ini disadur dari Hyundai: Kami Dukung Insentif Mobil Hybrid, Asal