Hyundai: Pasar Otomotif 2024 Tidak Sedang Baik-baik Saja

JAKARTA – Pasar mobil listrik di Tanah Air pada 2024 tiada sedang baik-baik saja. Hal yang dimaksud disampaikan oleh Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Budi Nur Mukmin, yang memaparkan transaksi jual beli mobil tahun ini mendapatkan tantangan berat.

“Tahun ini lapangan usaha otomotif mendapatkan cobaan yang dimaksud signifikan. Mulai dari rupiah yang mana terus melemah, Tapera, suku bunga tinggi, serta bermacam aspek lainnya. Hal ini menciptakan konsumen lebih banyak menahan diri untuk berbelanja,” ungkap Budi, yang mana menyampaikan total bursa otomotif tahun ini diprediksi terkoreksi di nomor 800 ribuan saja.

Mobil listrik yang dimaksud seharusnya mampu menyokong lahirnya konsumen atau calon pembeli mobil baru, ternyata juga tak mampu mendongkrak bursa secara signifikan.

Pertumbuhan lingkungan ekonomi mobil listrik di Indonesi memang sebenarnya mengalami peningkatan besar pada beberapa tahun terakhir.

Tapi, angkanya masih kecil. Pada 2021, mobil listrik hanya saja terjual sekitar 7 ribuan unit, pada 2022 meningkat bermetamorfosis menjadi 10 ribu, dan juga pada 2023 mencapai 17 ribu unit. Tahun ini, pelanggan mobil listrik diprediksi akan tembus 20 ribu-30 ribu unit.

Di satu sisi, Hyundai memiliki peran besar pada mobil listrik lewat Ioniq 5, Ioniq 6, hingga Kona Elektrik yang mana telah mendapatkan pre-booking 300 unit. Sayangnya, merek juga digempur oleh merek-merek China yang mana mengakibatkan mobil listrik dengan nilai kompetitif.

Lalu, apa yang dimaksud diwujudkan Hyundai untuk bertahan? Budi mengatakan, pihaknya telah menjalankan banyak strategi.

Pertama, merilis hasil baru sebagai stimuli agar pangsa sanggup recover seperti Kona Elektrik. “Mobil listrik masih jadi salah satu daya tarik utama Hyundai. Kalau mengumumkan Hyundai, konsumen mengidentikkan dengan mobil listrik,” ujar Budi.

Kedua, memberikan prasarana serta kemudahan supaya konsumen tertarik melakukan pembelian. “Antara lain memberikan bermacam inisiatif penjualan,” tambahnya.

Apakah tak ada rencana untuk mengakibatkan mobil listrik diskon seperti Inster EV yang mana dibanderol Rp350 jutaan ke Indonesia?

Artikel ini disadur dari Hyundai: Pasar Otomotif 2024 Tidak Sedang Baik-baik Saja