Langkah menepi ke bahu jalan yang digunakan benar untuk kurangi risiko celaka

Ibukota (ANTARA) – Saat berkendara, terkadang berbagai keadaan jalan bukan terprediksi yang dimaksud mengharuskan pengemudi menepi ke bahu jalan, pada mana menurut Instruktur Keselamatan Berkendara, Sony Harisno, harus tata cara menepi yang benar sehingga dapat mengempiskan risiko kecelakaan tak lama kemudian lintas (lakalantas).

“Dilihat dari status setelah itu lintas di Indonesia sebenarnya berhenti dalam bahu jalan cukup berbahaya, tapi kalau sudah ada sangat mendesak kita harus berhenti, ada prosedur yang dimaksud harus diwujudkan oleh si pengemudi,” kata beliau terhadap ANTARA, Senin.

Langkah pertama yakni menyalakan lampu sein ke arah bahu jalan serta menepi lah secara perlahan namun pasti, tak ragu-ragu, namun juga menegaskan kondisi jalan telah dilakukan kondusif untuk berpindah jalur dan juga menepi.

Nyalakan lampu hazard sebelum turun dari kendaraan, kemudian pasang segitiga pengaman dengan jarak paling tidaklah lima kali dari panjang mobil, atau sesuaikan dengan keadaan jalan.

Baca juga: Pengelola tol Pekanbaru-Dumai gelar kejuaraan operasi “microsleep”

Baca juga: Hutama Karya: Operasi Microsleep mampu tekan nomor kecelakaan ke tol

Hal ini penting agar pengendara lain mampu meninjau kendaraan yang mana berada dalam berhenti di dalam bahu jalan, teristimewa ketika waktu malam hari maupun kondisi cuaca yang mana menyebabkan visibilitas kurang jelas.

“Biasanya setiap mobil yang dibeli baru telah disediakan segitiga pengaman sebagai standar pabrikan, mirip seperti P3K,” ujar Sony.

Setelah itu, apabila ingin melakukan peregangan tubuh yang dirasa lelah, misalnya, hindari berdiri atau berdiam di depan mobil. Lakukan di dalam belakang mobil.

Hal ini untuk memudahkan pengemudi mengamati keadaan kendaraan lain di belakang dan juga mampu bersiap jikalau diprediksi akan ada kejadian yang dimaksud tidaklah diinginkan.

Meski begitu Sony tetap bukan menyarankan untuk berhenti pada bahu jalan, apa lagi di dalam jalan tol lalu pada rentang waktu yang tersebut lama. Ia menganjurkan untuk lebih banyak baik mengemudi dengan perlahan ke kiri jalan.

“Daripada ngambil risiko ditabrak dari belakang, sebaiknya berjalan pelan-pelan ke kiri jalan (tol), itu tambahan aman daripada berhenti,” imbuhnya.

Sebelumnya, Polres Pemalang menetapkan sopir truk boks dengan inisial J (36), warga Wilayah Boyolali Jawa Tengah sebagai terperiksa perkara kecelakaan maut yang digunakan berjalan di jalan Tol KM 315+900 jalur A dari arah Ibukota ke Semarang, tepatnya dalam Desa Karangasem Kecamatan Petarukan Kota Pemalang.

Mobil Toyota Avanza yang digunakan mengangkut kelompok jurnalis dengan nomor polisi B 1048 DKG dilaporkan sedang berhenti dalam bahu jalan untuk mengatasi air wiper mobil yang berkendala, sebelum dihantam dari belakang dengan truk yang dikendarai oleh J hingga ringsek.

J disebut mengalami microsleep (periode tidur singkat yang tersebut berlangsung secara mendadak lalu tanpa disadari) yang dimaksud akhirnya menyebabkan hilangnya fokus sebelum kecelakaan. Tiga pemukim meninggal pada kecelakaan itu, juga dua lainnya luka-luka.

Baca juga: Pengguna Tol Japek diminta bukan berhenti sembarangan dalam bahu jalan

Baca juga: Polwan di Cirebon sisir ruas tol imbau bahaya berhenti pada bahu jalan

Artikel ini disadur dari Langkah menepi ke bahu jalan yang benar untuk kurangi risiko celaka