JAKARTA – Peneliti senior Lembaga Penyelidikan Perekonomian serta Warga Fakultas Perekonomian dan juga Bisnis Universitas Indonesia (LPEMFEB UI) Riyanto mengungkapkan, tren pelanggan mobil bekas lebih banyak besar dari mobil baru.
Riyanto menjelaskan, ketika ini masyarakat Nusantara lebih lanjut senang membeli mobil bekas ketimbang memboyong model teranyar. Ia menungkapkan, nilai mobil naik lebih besar besar dari rata-rata perkembangan inflasi.
“Memang mobil bekas dari tahun 2013 ke 2023 naik tiga kali lipat, dari cuma 500 ribu unit jadi sekarang telah 1,4 jt unit. Hal ini perubahan mobil bekas, ini akibat dari tidaklah terjangkaunya, oleh sebab itu nilai tukar mobil serta pendapatan per kapita makin sangat gap-nya,” kata Riyanto di dalam Ibukota belum lama ini.
Seperti diketahui, pelanggan mobil ke Negara Indonesia secara domestik stagnan sebesar 1 jt unit sepanjang 2013-2023. Menurut Riyanto, hal ni disebabkan pendapatan per kapita tidak ada sebanding dengan kenaikan nilai mobil baru yang digunakan muncul setiap tahun.
“Pendapatan antara tarif makin lebar. Kalau pengetatan kredit berlaku tentu belaka menyebabkan lingkungan ekonomi semakin kecil. Oleh sebab itu, OJK yang mana harus menyadari juga,” tuturnya.
“Pertumbuhan per kapita dari 2000 ke 2013 itu 28,26 persen. Sementara periode 2013 ke 2022, pendapatan per kapita hanya saja 3,65 persen. Itu kan sangat jauh banget, dikarenakan itulah pemasaran mobilnya 2013 ke 2022 itu minus 1,6 persen rata-rata per tahun,” lanjutnya.
Kondisi ini memproduksi masyarakat Tanah Air beralih ke mobil bekas. Pasalnya, mereka itu bisa jadi mendapatkan kendaraan yang digunakan sesuai keinginan dengan dana yang dimaksud mereka miliki.
“Dari hasil survei kita bisa saja tunjukkan, konsumen Pulau Jawa yang mana membeli mobil di 2023 itu 63 persen mobil bekas. Sementara ke Sumatera bukan setinggi Jawa, meskipun pilhannya mobil bekas lebih besar dominan 56 persen,” ungkap Riyanto.
“Ini market mobil bekas dalam Jawa dipengaruhi oleh tarif mobil, mobil bekas yang dimaksud ke pasaran tersedia cukup banyak, harganya relatif secara rata-rata lebih banyak rendah,”sambungnya.
Artikel ini disadur dari Penjualan Mobil Bekas Lampaui Mobil Baru: Harga Terjangkau Jadi Daya Tarik Utama