Subsidi Triliunan Rupiah: Rahasia Harga Murah Mobil Listrik China

BEIJING – Mobil listrik dengan syarat China sudah mendominasi bursa global dengan harga jual yang mana sangat kompetitif. Namun, apa yang menciptakan nilai tukar mobil listrik China dapat begitu murah?

Sebuah analisis terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan bahwa rahasia pada balik biaya terjangkau yang dimaksud adalah subsidi besar-besaran dari pemerintah China.

Subsidi Fantastis dari pemerintahan China

Menurut laporan CSIS, pemerintah China telah lama menggelontorkan dana sebesar USD230,8 miliar atau sekitar Rp3.480 triliun untuk mensubsidi kendaraan listrik antara tahun 2009 hingga 2023.

Angka ini berjauhan melampaui subsidi yang dimaksud diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat, yang hanya sekali mencapai USD1 miliar dolar Amerika Serikat (Rp16 triliun) di bentuk kredit pajak kendaraan bersih tahun ini.

“Pemerintah China menggalang kendaraan listrik dengan bervariasi cara, termasuk potongan nilai tukar kemudian pembebasan pajak penjualan, pendanaan infrastruktur, pembelian kendaraan listrik untuk keperluan pemerintah, lalu dukungan inisiatif penelitian lalu pengembangan produsen mobil,” ungkap laporan CSIS.

Peningkatan Signifikan pada Subsidi R&D

Meskipun tingkat dukungan bervariasi, pemerintah China sudah pernah secara signifikan meningkatkan pengeluaran untuk inisiatif penelitian kemudian pengembangan (R&D) kendaraan listrik pada beberapa tahun terakhir.

Antara tahun 2009 juga 2017, hanya saja sekitar Rp30 triliun yang tersebut digunakan untuk R&D. Namun, hitungan yang dimaksud melonjak berubah jadi USD3,6 miliar dolar pada 2018 lalu terus meningkat berubah menjadi USD4,3 miliar dolar pada tahun lalu.

Subsidi Tersembunyi dan juga Dampaknya

CSIS menyatakan bahwa analisis mereka itu “sangat konservatif” lalu belum memperhitungkan semua bentuk dukungan pemerintah, salah satunya insentif lokal, hadiah tanah, diskon listrik, kemudian subsidi pemasok.

Sebagai contoh, produsen akumulator raksasa CATL dilaporkan menerima subsidi sebesar 809,2 jt dolar Negeri Paman Sam pada tahun lalu, jarak jauh lebih lanjut besar dari tahun-tahun sebelumnya.

Subsidi besar-besaran ini sudah menciptakan hambatan kelebihan pasokan kendaraan listrik pada China, yang dimaksud memulai konflik nilai tukar dalam di negeri juga mengupayakan produsen untuk fokus pada lingkungan ekonomi internasional.

Meskipun subsidi sudah mengupayakan perkembangan lapangan usaha mobil listrik China, beberapa pertanyaan muncul terkait keberlanjutan model ini.

Akankah produsen mobil listrik China permanen kompetitif jikalau subsidi dikurangiataudihapus?

Artikel ini disadur dari Subsidi Triliunan Rupiah: Rahasia Harga Murah Mobil Listrik China