Kemenkominfo Gelar Acara Bertema Periksa Fakta Sederhana pada SMAN 33 Ibukota Indonesia

Broperty.id – JAKARTA – Kementerian Komunikasi lalu Informatika (Kemenkominfo) RI mengadakan kegiatan chip in yang tersebut mengusung tema “Periksa Fakta Sederhana” pada Kamis (26/4/2024) di dalam SMAN 33 Ibukota Indonesia Barat lalu dihadiri oleh 600 siswa. Acara ini diselenggarakan pada rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 jt penduduk Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Berdasarkan Survei Ukuran Literasi Digital Warga Indonesia tahun 2022 yang dimaksud diselenggarakan oleh Kemenkominfo serta Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada di kategori “sedang” dengan hitungan 3.49 dari 5,00. Kegiatan webinar literasi digital dalam lingkungan institusi belajar merupakan salah satu upaya Kemenkominfo pada mempercepat perubahan struktural digital dalam sektor sekolah menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Kegiatan chip in diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi juga Informatika Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan yang dimaksud menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesia agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan juga miliki kemampuan di menanggulangi resiko yang mana muncul bersamanya. Semuel menyampaikan empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan juga Keselamatan Digital.

Sambutan kedua sekaligus membuka kegiatan oleh Menteri Komunikasi dan juga Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang dimaksud secara daring menyampaikan kegunaan sektor ekonomi pada kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja lalu partisipasi warga di kegiatan berbasis dunia usaha digital. Menkominfo juga menghadirkan seluruh lapisan penduduk untuk berpartisipasi secara berpartisipasi di berbagai kegiatan literasi digital, untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi kemudian semakin maju.

Kegiatan chip in bertujuan memberi edukasi mengenai literasi digital dengan cara yang digunakan mudah diterima siswa. Sesi Nobar dimulai dengan pemutaran video animasi berjudul “4 Jurus Literasi Digital”. Empat jurus yang dimaksud adalah interaksi, partisipasi, kolaborasi, kemudian kontrol diri agar para partisipan didik #MakinCakapDigital.

Penjelasan mengenai literasi digital kemudian disampaikan oleh tiga orang narasumber. Paparan pertama disampaikan oleh Trisno Sakti Herwanto selaku Dewan & Kepala Laboratorium Prodi Adminstrasi Publik FISIP Unpar yang mendiskusikan tentang etika digital.

Trisno menjelaskan, pada menggunakan internet, terdapat tata krama yang harus kita terapkan. Tata krama di berinternet juga kerap disebut netiket atau etika berinternet. Secara singkat, etiket adalah perilaku seseorang di hubungan nya dengan orang dalam sekitar. Begitu juga halnya di tempat dunia digital, pengguna internet tetap saja harus mengedepankan tata krama, selayaknya pada dunia nyata.

Generasi pelajar pada waktu ini, dapat dikatakan sebagai digital native atau penduduk asli digital, sebab sejak lahir sudah ada terbiasa dengan dunia digital. Sedangkan generasi terdahulu atau generasi orang tua nya, termasuk digital immigrant atau pendatang imigran yang dimaksud masih terus beradpatasi dengan diperkenalkan serta perkembangan dunia digital.

Meski para digital native ini lebih lanjut cakap kemampuan digital nya dibandingkan angkatan terdahulu, namun dia tetap memperlihatkan perlu mendapat bimbingan bagaimana berinternet yang mana baik, khususnya menjaga etika berinternet.

”Kita harus paham informasi apa yang digunakan kita sebarkan juga kita share informasi itu harus benar juga seusai fakta, jangan sampai kita merugikan orang lain lantaran hoax. Jangan selama follow, oleh sebab itu belum tentu ia itu menyebarkan berita baik. Ada yang mana suka share kemudian menggunakan hashtag viralkan? Biasanya ini orang tiada terlalu yakin tapi dia malah membantu untuk memviralkan,” tambah Trisno.